Babel Lepas 38 Kontainer Karet & Lada Ke China Hingga Pakistan

Foto : Sejumlah truk bermuatan hasil bumi Bangka Belitung (Lada & Karet), Jumat (15/3/2019) diekspor ke sejumlah negara luar. (Baim)

BANGKA,SpotBerita — Sedikitnya 38 kontainer hasil kekayaan alam dari bumi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berupa karet dan lada, Jumat (15/3/2019) siang langsung diekspor ke berbagai negara diantaranya China dan Pakistan.

Pelepasan komoditas pertanian tersebut berlangsung di kawasan pabrik karet PT Fajar Berseri, berlokasi jalan PLTU, Desa Air8 Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka dilakukan oleh Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, drh Agus Sunarto MP bersama dengan wakil gubernur Kep Babel Drs H Abdul Fatah MSi diwakili Asisten II pemprov Babel, Toni Batubara.

Ekspor produk pertanian tersebut dalam rangka mendukung program gerakan ‘Ayo Galakan Ekspor Generasi Milenia Bangsa’ (Agro Gemilang), yaitu program pemerintah untuk menyiapkan Generasi Muda Milenial menghadapi era revolusi industri 40 Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian.

Foto : drh Agus Sunarto MP (urutan kedua dari kiri) menyempatkan diri pose bersama pejabat Pemprov Bangka Belitung serta pejabat dari intansi lainnya usai acara. (Baim)
Program Agro juga bertujuan mempersiapkan dan mendorong para petani muda untuk mememasuki pasar ekspor/go internasional atau mendorong produk pertanian lokal ke pasar ekspor yang memenuhi persyaratan Sanitary and Phytosanitay (SPS) dari negara tujuan.

Pada tahun 2018 Balai Karantina Pertanian kelas ll Pangkalpinang telah menerbitkan Phytosanitary Certificate (sertifikat kesehatan) seabnyak 325 sertifikat terhadap komoditas unggulan Pertanian Provinsi Kepulauan Babel seperti lada, karet, dan sawit dengan total nilai ekonomis Rp 771.890.530.000 atau senilai Rp 771.8 Milyar, dengan rincaian ekspor senbagai berikut ;

1. Sawit dan turunannya terdiri dari bungkil sawit (Palm Stearin) ke negara China dan Vietnam dengan volume total 67.032.922 kg (67.032.ton), frekwensi 40 kali dengan nilai total ekonomis berkisar Rp 268,1 Milyar.

Tahun 2018 mengalami penurunan 28% dibanndingkan dengan tahun 2016 – 2017, dikarenakan diberlakukannya kenaikan tarif bea masuk impor oleh negara yang tergabung dalam uni Eropa.

2. Ekspor karet ke negara China dan pakistan dgn Volume ekspor 19.316.800kg.(19.316 ton), frekurnsi 97 kali dengan dengan nilai ekenomis berkisar 347,7 Milyar. Ekspor karet ini mengalami kenaikan 19% dibandingkan tahun 2017,di karenakan tingginya permintaan bahan baku oleh Negara prudusen china .

3. Data ekspor lada biji pd tahun 2018 tealh diekspor ke beberapa negara diantaranya, Singapura,Jerman, Belanda,Perancis,india,vietnam,taiwan,jepang,Malaysia, Korea Selatan, Pakistan, Amerika Serikqt, Saudi Arabia dan Oman.

Dengan Volume 2.600.942 kg (2.601 ton), frekwensi 193 dengan nelai ekonomis berkisar 156 milyar. Sementara data ekspor lada mengalami fluktuatif jumlah dari 3 tahun terakhir, hal ini disebabkan karena adanya pesaingan negara penghasil lada seperti Vietnam dan Thailand.
Berdasarkan data permohonan ekspor yang masuk melalui Karantina Pangkalpinang pada tahun 2019 dari bulan januari sampai Pebruari telah menerbitkan ;

1.Phytosanitary Certificate (sertifikat kesehatan) sebanyak 28 kegiatan ekspor dengan perincian lada biji 260 ton, dengan frekuensi 22 kali senilai Rp 15,6 Milyar ke negara Amerika Serikat, Belanda, India, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Malaisyia, Taiwan, Thailand, Perancis dan Vietnam.
“Karet dalam bentuk lempengan 2.747 ton, Frekuensinya 3 kali dengan Nilai 49,4milyar ke Negara China. Sedangkan untuk sawit dan turunanya 14.249 ton, frekwensi 3 kali dengan nilai 80,9 Milyar ke Negara China dan Vietnam,” ungkap drh Saifuddin Zuhri Kepala Karantina Pertanian Kelas ll Pangkalpinang. (Baim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *