Acun Sebut Aktifitas Pengerukan Alur Muara Oleh Pulomas Tak Bisa Dihentikan

Foto : Kondisi alur muara Air Kantung Sungailiat di sekitarnya masihlah terdapat gundukan tinggi menjulang material berupa pasir. (Eqi)

BANGKA,SpotBerita – Yanto alias Acun selaku perwakilan PT Pulomas Sentosa membantah jika aktifitas yang dilakukan oleh perusahaanya dalam pengerukan alur muara Air Kantung, Sungailiat, Kabupaten Bangka saat ini menuai penolakan oleh sebagian masyarakat nelayan Sungailiat.

“Kalau reaksi penolakan kita ngerasa gak ditolak ya jadi kalau mereka meminta kita untuk menghentikan pengerukan muara kita anggap hal yang tidak masuk akal karena pasti akan berhadapan dengan nelayan,” kata Acun kepada wartawan, Jumat (2/10/2020) sore.

Foto : Yanto alias Acun saat diwawancarai wartawan. (Ist)

Sebaliknya menurut ia jika alur muara setempat tak dilakukan pengerukan maka alur yang dimaksudnya itu akan terjadi penutupan penyempitan di muara tersebut, sehingga tak menutup kemungkinan adanya peristiwa yang tak diduga.

“Tetapi kami dari Pulomas tetap berkomitmen mau siapa pun yang coba-coba menghalangi pengerukan alur muara yang pasti akan kami hadapi. Intinya kami bekerja untuk nelayan dan kami pun didukung oleh nelayan,” katanya.

Saat disinggung wartawan soal adanya aksi sejumlah massa mendatangi dan diduga mengusir kapal isap pasir PT Pulomas Sentosa di perairan Jelitik, Jumat (2/10/2020) sore justru Acun berkilah.

“Kami tidak merasa diusir dan memang kebetulan kapalnya di situ jadi disuruh pindah saja parkirnya. Sampai saat ini tidak bekerja dan sudah berapa lama gak bekerja kapal itu dan cuma satu kapalnya satu lagi bukan punya kita,” terang pria yang dikenal sebagai pengusaha hiburan malam ini.

Kembali disinggung oleh wartawan soal kinerja PT Pulomas Sentosa oleh sebagian pihak masyarakat nelayan jika hampir 10 tahun lebih telah melakukan aktifitas penambangan pasir selain pengerukan alur muara setempat dinilai tak memberikan kontribusi kepada masyarakat nelayan Sungailiat.

“Kalau dibilang tidak ada kontribusinya yang tahu adalah nelayan. Silahkan dilihat sendiri nelayan bisa keluar masuk atau tidak kondisi muara saat ini bagaimana silahkan dinilai sendiri,” terangnya.

Sebaliknya jika penilaian dianggap oleh sebagian masyarakat atau pihak tertentu tidak memberikan kontribusi maka ia menantang pihak lainnya agar dapat menunjukan bukti kinerja dalam upaya mencari solusi persoalan alur muara Air Kantung Sungailiat tersebut saat ini masih dikeluhkan masyarakat nelayan setempat.

“Kalau mereka punya solusi coba tunjukan kerjakan. Kalau ada pihak-pihak lain yang mau membantu membuka muara gak usah banyak omong langsung kerjakan. Kita welcome kalau ada orang yang memang mau membantu mengeruk muara,” katanya.

Lagi-lagi Acun menegaskan sampai saat ini PT Pulomas Sentosa masihlah berkomitmen melakukan pekerjaan pengerukan alur muara Air Kantung Sungailiat.

“Kami tidak akan berhenti karena kami telah komitmen untuk melakukan pengerukan alur muara tersebut,” tegasnya.

Sebelumnya atau sorenya aksi penolakan terhadap aktifitas penambangan pasir di perairan Jelitik, Sungailiat, Kabupaten Bangka kembali terjadi.

Sejumlah massa diperkirakan tak lebih dari 30 orang, Jumat (2/10/2020) sore sekitar pukul 16.00 WIB awalnya tampak berkumpul di sekitar muara Air Kantung, Sungailiat.

Sejumlah massa tersebut sesaat itu pula terlihat langsung turun ke alur muara setempat dan menumpangi 3 unit perahu menuju ke sejumlah kapal isap pasir yang ada di perairan Jelitik Sungailiat.

Sore itu aksi nassa mendatangi sejumlah kapal isap pasir tersebut tak lain sebagai bentuk ungkapan penolakan terhadap aktifitas kapal isap yang melakukan penambangan pasir di perairan Jelitik Sungailiat dan sekitarnya.

Pada spanduk tersebut terdapat kalimat kritikan terhadap PT Pulomas Sentosa diketahui selaku pihak perusahaan yang melakukan kegiatan pengerukan alur muara Air Kantung Sungailiat, Bangka. (Eqi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *