Aksi Demo Jilid III, Nelayan Sungailiat Sebut Pulomas Bohong

Foto : Aksi demo damai nelayan Pesisir Sungailiat di perairan Jelitik, Sungailiat. (Zen)

* Kacab PT Pulomas Sentosa Diperiksa Gakkum KLHK

BANGKA,SpotBerita – Aksi demo massa perwakilan nelayan Pesisir Sungailiat, Kabupaten Bangka kali ini terbilang cukup ‘panas’ dan menggelitik. Pasalnya, di sela-sela aksi demo berlangsung, Senin (14/10/2020) pagi sekitar pukul 10.00 WIB puluhan massa pendemo ini mendatangi kapal isap pasir di perairan Jelitik Sungailiat, seorang dari massa perwakilan nelayan,, Mudi alias Ambon (46) sempat meneriakan yel-yel yang menyindir jika pihak PT Pulomas Sentosa ingkar janji.

“Pulomas bohong..Pulomas bohong…Pulomas bohong,” kata nelayan ini di sela-sela aksi orasinya bersama rekan nelayan lainnya yang menumpangi perahu saat mengelilingi kapal isap Pulomas.

Foto : Mudi alias Ambon saat berorasi. (Zen)

Tak cuma itu, Ambon pun mengaku akibat kondisi alur muara Air Kantung Sungailiat dangkal justru tak jarang perahu nelayan hancur atau pun mengalami kerusakan, terlebih saat ini kondisi alur muara setempat pun dirasakanya malah semakin dangkal meski telah dilakukan pengerukan oleh Pulomas dalam upaya normalisasi.

Bahkan Ambon pun spontan menunjukan jati dirinya yang tak lain memang merupakan seorang nelayan Sungailiat di sela-sela orasinya saat itu di depan kapal isap pasir Pulomas.

Lagi-lagi nelayan ini berharap agar pihak pemerintah daerah segera mencari solusi dalam mengatasi keluhan para nelayan Sungailiat selama lebih dari 10 tahun terkait kondisi alur muara Air Kantung sampai saat ini dangkal.

Foto : Ambon saat diwawancarai awak media di sela-sela aksi demo berlangsung. (Ian)

“Kami nelayan sudah tak percaya lagi dengan kinerja Pulomas. Sudah 10 tahun mereka bekerja di perairan Jelitik maupun mengeruk alur namun kondisi alur muara kita sampai saat ini makin dangkal,” ungkap Ambon seraya menunjukan kartu pengenal sebagai nelayan Pesisir Sungailiat.

Foto : Nelayan Pesisir Sungailiat, Yusri pun mengeluhkan kondisi alur muara Air Kantung Sungailiat sampai saat ini masih mengalami pendangkalan. (Ian)

Hal senada diungkapkan oleh nelayan lainnya Yusri (48) kepada wartawan. Bahkan menurutnya, kapal isap pasir yang digunakan PT Pulomas Sentosa memang terlihat berada di sekitar alur muara namun kapal tersebut justru menurutnya hanya sekedar dipajang saja.

“Sudah 11 tahun lah belum ada hasilnya kapal cuma dipajang saja namun tidak bgawe sampai sekarang itu kapal Pulomas,” ungkap nelayan ini.

Aksi demo massa perwakilan nelayan Pesisir Sungailiat ini pun mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan antara lain anggota Polres Bangka, Polsek Sungailiat, Koramil Sungailat dan anggota Satpol PP Bangka.

Sebelumnya sekretaris LSM PMP Sungailiat  Andri Lesmana dalam orasinya pun sempat menyinggung jika pihak PT Pulomas Sentosa dinilainya telah mengangkangi surat keputusan kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Bangka Belitung (Babel).

Foto : Massa nelayan Sungailiat berdemo menumpangi sedikitnya 6 unit perahu kayu atau kapal.(Zen)

disebutkan Andri jika pihak PT Pulomas Sentosa hampir 10 tahun dalam kinerjanya dinilai ia hanya membodohi masyarakat nelayan Pesisir Sungailiat khususnya kegiatan pengerukan alur muara (normalisasi), bahkan dalam giat penambangan pasir di laut diduganya dilakukan di luar rencana kerja (RK).

“Kenapa diberikan kontrak kerja? namun tidak ada pengawasan dari pemerintah daerah. Ayam saja kita pelihara tetap kita awasi. Kami bergerak hari ini karena kami memang peduli masyarakat nelayan,” kata aktifis ini dengan suara lantang.

Sementara aktifis LSM PMP Sungailiat, Candra dalam orasinya saat demo ia justru menyinggung kembali soal kinerja Pulomas yang dinilainya sama sekali tak ada niat membantu para nelayan Sungailiat terkait alur Air Kantung Sungailiat yang kini mengalami pendangkalan.

“Dalam SK kepala DLH Provinsi Babel itu jelas disebutkan bahwa PT Pulomas Sentosa mengutamakan pengerukan normalisasi muara setempat dan bukan sebaliknya melakukan penambangan,” sebut Candra.

Usai berorasi, rombongan pendemo ini pun membubarkan diri dengan tertib dan seketika itu massa langsung berbalik arah meninggalkan kapal isap pasir Pulomas dan pergi menuju arah pelabuhan TPI Sungailiat sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya.

* Nelayan Lapor PT Pulomas Sentosa Ke Polda Babel dan Kejati Babel

Usai menggelar aksi demo di perairan Jelitik Sungailiat, Bangka selanjutnya 5 orang perwakilan nelayan Pesisir Sungailiat didampingi LSM PMP Sungailiat, Rabu (14/10/2020) siang mendatangi kantor Polda Kep Babel guna melaporkan perihal kasus di PT Pulomas Sentosa.

Foto : Perwakilan nelayan Sungailiat, Ambon saat menyerahkan berkas laporan kasus PT Pulomas Sentosa ke Subdit IV Ditreskrimsus Polda Kep Babel. (Anca)

Tak cuma itu, perwakilan melayani ini pun mendatangi pula kantor Kejaksaan Tinggi provinsi Babel termasuk ke intansi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) provinsi Babel untuk melaporkan kasus serupa.

Foto : Usai melapor ke Polda Kep Babel, nelayan ini pun melaporkan pula kasus serupa ke pihak Kejati Babel. (Anca)

* Tim Gakkum KLHK Periksa Kacab Pulomas & SMB

Terkait pesolaan kegiatan penambangan pasir di perairan Jelitik Sungailiat, tim penyidik Ditjen Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) belum lama ini dikabarkan sempat memanggil sekaligus memeriksa kepala cabang (Kacab) PT Pulomas Sentosa Bangka, Yanto alias Acun.

Foto : Kacab PT Pulomas Sentosa Yanto alias Acun (tengah) saat menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik tim Ditjen Gakkum KLHK belum lama ini. (Ist)

Tak cuma itu, bahkan sejumlah pegawai PT Seputih Makmur Bersama (SMB) termasuk seorang pegiat LSM Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) Bangka pun sempat pula dikabarkan dimintai keterangan tim penyidik Gakkum KLHK.

Kacab PT Pulomas Sentosa (Acun) termasuk pegawai PT SMB maupun aktifis LSM KPMP Bangka dikabarkan menjalani pemeriksaan dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB atau diperkirakan pemeriksaan berlangsung hampir 12 jam.

Informasi adanya giat pemeriksaan tersebut dibenarkan pula oleh Danpos Ditjen Gakkum KLHK wilayah Babel, Budi saat dikonfirmasi tim reporter spotberita.com, Kamis (15/10/2020) siang.

“Benar yang memeriksa tim Gakkum KLHK dari Palembang,” kata Budi dalam pesan singkat (WhatsApp/WA), Kamis (15/10/2020) siang.

Sebelumnya ketua LSM KPMP Bangka, Suhendro saat dikonfirmasi terkait hal tersebut pun membenarkan jika dirinya pun termasuk satu dari sejumlah pihak yang ikut dimintai keterangan oleh penyidik Ditjen Gakkum KLHK.

Sayangnya Kacab PT Pulomas Sentosa Bangka Yanto (Acun) belum berhasil dikonfirmasi oleh tim reporter spotberita.com, meski sempat beberapa kali dihubungi melalui pesan WA, Kamis (16/10/2020) siang namun tetap tidak ada jawaban, walau diketahui pesan WA terkirim ke nomor ponsel yang bersangkutan. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *