Foto : Sejumlah barang bukti narkoba dimusnahkan oleh tim BNN Provinsi Bangka Belitung. (Biar M Yamin)
PANGKALPINANG,SpotBerita – Kejahatan narkoba menjadi kejahatan yang luar biasa. Maka, cara-cara untuk pencegahan dan tindakannya juga harus dengan cara luar biasa pula. Salah satu upaya guna mengurangi angka kasus narkoba antara lain yakni harus ada inovasi dan kreativitas Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk selalu intesif melakukan pendekatan kampanye anti narkoba.
Bahkan kasus narkoba pun dianggap ‘mendominasi’ juga di provinsi kepulauan Bangka Belitung, hal itu terbukti, Jumat (21/6/2019) pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bangka Belitung melakukan giat pemusnahan barang bukti narkoba jenis sabu sebanyak 7 kg & 4000 lebih pil ektasi.
Kegiat pemusnahan sejumlah barang bukti narkoba tersebut pihak BNN Provinsi Bangka Belitung melibatkan sejumlah intansi terkait lainnya antara lain perwakilan dari institusi Polda Kep Bangka Belitung, Pengadilan Tinggi Provinsi Bangka Belitung, Bea Cukai Pangkalpinang, KSOP Pangkalpinang termasuk institusi Kejaksaan Negeri Pangkalpinang.
Barang bukti berupa 7 kg & 4000 lebih pil ektasi itu hasil tangkapan 4 orang pelaku yakni M,HK, AV dan AD saat itu dimusnahkan menggunakan alat blender, yang selanjutnya dibuang langsung oleh petugas BNN ke dalam lobang pembuangan akhir (septi tenk).
Dalam sambutannya Kabid Pencegahan BNN Provinsi Bangka Belitung, dr Johan Jabri mewakili kepala BNN Provinsi Bangka Belitung, Drs Nanang Hadianto mengatakan jika sejumlah barang bukti narkoba tersebut merupakan hasil tangkapan tim BNN Provinsi Bangka Belitung belum lama ini di kawasan pelabuhan Muntok, Kabupaten Bangka Barat terhadap para pelaku jaringan narkoba di pulau Bangka.
“Kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba ini merupakan amanat undang-undang dan ini penangkapan yang paling besar di Bangka Belitung. Kali ini narkoba sebanyak 7 KG sabu, kalau ini diasumsikan 1 gram sabu bisa 5 orang, jadi kalau 7 kg sama dengan 7000 gram dikalikan 5 sama dengan 35000 pemakai ini luar biasa banyaknya pemakai narkoba ini,” ungkap Johan di hadapan wartawan di sela-sela usai acara giat pemusnahan di halaman gedung BNN Provinsi Bangka Belitung.
Lantaran kondisi maraknya kasus peredaran narkoba di Bangka Belitung ini dianggapnya sangat memperihatinkan bagi pemangku kebijakan dan keputusan.
“Apalagi bidang rehabilitasi, betapa sulitnya kalau pengguna narkoba yang begitu banyak ditambah lagi penyuplai yang terus memproduksi narkoba ini,” ujarnya.
Menurutnya lagi, kalau dilihat dari statistik pengguna narkoba mengalami peningkatan, maka ini merupakan kerja keras semua masyarakat yang saling bahu membahu untuk memberantas narkoba.
“Pada tahun 2017 saja di Bangka Belitung ini mencapai hampir 1,48 persen atau sekitar 15000 jiwa tersandung kasus penyalahgunaan narkoba,” ungkapnya. (Biar M Yamin)