Bocah Tewas Di Kolam Pasir Padi Bay, Ketua KPAI Babel Tekan Pengelola Utamakan Keselamatan Pengunjung

Foto : Ketua KPAI Babel, Sapta Qodria Muahfi SH didampingi ketua HPI Babel, Rikky Fermana SIP saat meninjau lokasi kejadian. (M Habib)

 

 

PANGKALPINANG,SpotBerita – Peristiwa hilangnya nyawa seorang bocah bernama Alif asal warga Toboali, Kabupaten Bangka Selatan di kolam renang Water Boom Pasir Padi Bay, Pangkalpinang belum lama ini justru pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) provinsi kep Bangka Belitung (Babel) tak tinggal diam.

Sebaliknya, sebagai bentuk kepedulian atas tragedi yang sempat membuat geger sebagian besar masyarakat di Babel ini, ketua KPAI Babel, Sapta Qodria Muahfi SH bersama ketua Himpunan Pewarta Indonesia (HPI) Babel, Rikky Fermana SIP, Selasa (11/6/2019) siang mendatangi lokasi kejadian sekaligus menemui pihak manajemen Water Boom Pasir Padi Bay.
Sapta dalam kunjungannya saat itu sempat menanyakan lebih detil kronologis kejadian di salah satu kolam renang Pasir Padi Bay kepada manajer operasional Pasir Padi Bay, Adam.

“Kejadian itu kemarin sama sekali di luar dugaan kami pak. Tapi yang jelas kita sudah menempatkan dua orang petugas jaga dekat lokasi kejadian itu,” terang Adam di hadapan ketua KPAI Babel.
Bahkan Adam berkilah jika pihaknya tidak serta merta menerapkan pola manajemen keselamatan bagi para pengunjung di tempat sarana Water Boom setempat.

“Namun pada hari itu memang cukup ramai pengunjung yang datang ke tempat kita ini hinggga ratusan orang. Nah saat kejadian itu anak itu (Alif — red) memang ada di kolam renang kedalaman 1,5 meter,” ungkapnya.
Bahkan terkait kejadian itu, Adam mengaku jika ia sendiri sempat menjalani pemeriksaan olen pihak kepolisian (Polres Pangkalpinang) dari tengah malam hingga berakhir pukul 05.00 WIB.

Kendati begitu Adam mengaku pihaknya tetap tak lepas dari tanggung jawabnya terhadap kejadian tersebut, oleh karenanya sebagai sikap peduli pihak manajemen perusahaanya saat ini telah membantu kepengurusan asuransi termasuk telah memberikan santunan dana secara cuma-cuma ke pihak keluarga korban.
Sementara ketua KPAI Babel, Sapta tak cuma mempertanyakan seputar kronologis kejadian tewasnya seorang bocah asal Toboali di kolam renang kedalaman 1,5 meter, namun Sapta pun saat itu sempat menyinggung soal sarana Water Boom yang terdapat dinea setempat.

“Itu juga harus diperhatikan yakni pagar tangga untuk naik Water Boom itu jarang ruasnya sangat longgar. Saya khawatir kondisi itu sangat membahayakan anak-anak,” singgung Sapta.
Bahkan Sapta mendesak pihak manajemen pengelola Water Boom Pasir Padi Bay agar segera memasang papan plang yang bertuliskan himbauan khusus pengunjung anak-anak yang ingin menikmati sarana Water Boom tersebut.

“Pasang papan plang himbauan khusus anak-anak mesti didampingi orang tuanya jika hendak naik tangga Water Boom yang besar itu,” tegas Sapta.
Mendengar saran ketua KPAI Babel, manajer operasional Pasir Padi Bay, Adam terlihat hanya diam saja. Namun begitu Adam menambahkan atas kejadian itu pihaknya saat ini sedang berbenah diri secara maksimal serta berupaya meningkatkan kinerja para SDM yang ada di perusahaanya tersebut.

“Seperti halnya saat ini telah ada anggota Basarnas ditempatkan di lokasi kami ini. Hal ini dalam upaya berbenah diri yang lebih baik lagi,” ungkapnya. (M Habib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *