Demo di Depan Gedung DPRD, Massa Suarakan Tolak RUU HIP

Foto : Aksi massa saat menggelar demo di depan kantor DPRD Provinsi Babel terkait penolakan RUU HIP. (Lukman)

PANGKALPINANG,SpotBeriita – Pembahasan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) antara pemerintah dan DPR diketahui mendapat reaksi penolakan di tengah masyarakat.

Bahkan, di berbagai tempat di Indonesia, massa secara terus terang menolak RUU dengan menggelar demo -yang dinilai banyak kalangan sebagai RUU kontroversial- dimana dibahas saat bangsa ini sedang dirundung wabah Covid-19 yang eskalasinya belum menunjukkan perbaikan secara signifikan.

Sementara itu, di Provinsi Bangka Belitung, atau tepatnya di Kotamadya Pangkalpinang, baru saja terjadi aksi massa yang menamakan dirinya “Front Melayu Babel Bersatu” demo menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila tersebut. Mengambil lokasi di depan gedung DPRD Provinsi Bangka Belitung, di kawasan perkantoran Gubernur Airitam, Jumat 03/07/2020.

Dalam orasinya, salah seorang orator menyatakan dengan lantang bahwa kedatangan umat islam serta berbagai aliansi pendukung seperti FJB (Forum Jaga Babel) ke depan gedung DPRD adalah semata-mata ingin menyampaikan aspirasi umat.

Foto : Aksi massa di depan gedung DPRD Provinsi Babel siang itu mendapat kawalan ketat dari petugas baik Polri maupun TNI turut siaga. (Tito)

“Dengan ini kami nyatakan secara tegas menolak RUU HIP tadi, karena kami nilai berpotensi untuk terjadinya kekacauan dalam berbagai bidang. Kita ketahui frasa sila pertama yang menyatakan “Ketuhanan Yang Maha Esa” dalam RUU tadi disebutkan akan berubah menjadi ketuhanan yang berkebudayaan, jelas kami tolak hal tersebut,* pekik orator yang diketahui adalah sebagai seorang Ustadz.

Kata orator, ada oknum-oknum kekuasaan yang terlihat ingin memaksakan RUU HIP. Padahal dalam sejarahnya umat islam dan umat beragama lainnya sudah disatukan dengan adanya lima sila dalam Pancasila.

“Tidak dapat dipungkiri, kejadian pembahasan RUU HIP ini tidak lepas dari adanya oknum kekuasaan yang memaksakan kehendaknya, sementara para pendiri bangsa sudah dengan seksama merangkum kelima sila sebagai falsafah yang mempersatukan Indonesia,” urai orator.

Disaat yang sama, dalam aksi massa yang berlangsung dengan tertib tadi, juga hadir Kabag Ops Polres Pangkalpinang, Kompol J Sihotang yang terlihat sedang sibuk berkoordinasi dengan lintas sektoral untuk mengamankan jalannya aksi damai tersebut.

“Kita dari Polres turunkan sebanyak 350 personil, tentunya diback-up dengan 1 peleton dari Polda. Yah sekitar 30-40 orang tambahan,” katanya singkat.

Pantauan media, dalam aksi massa yang ditengarai dihadiri ratusan orang itu, ada salah satu peserta aksi dari Kabupaten Sungailiat, Firman, yang bersedia menjawab beberapa pertanyaan awak media.

“Kita datang kesini sebagai bentuk kepedulian kita sebagai sesama anak bangsa bang, memang benar seperti apa yang dikatakan Ustadz dalam orasi tadi, kita umat islam memprotes keras soal penempatan kalimat ‘ketuhanan yang berkebudayaan’ dalam pembahasan RUU HIP yang sekarang, karena hal itu tentunya sangat menyakitkan bagi umat islam,” pungkas Firman.

Sebelumnya, rombongan massa sebelum mendatangi gedung kantor DPRD Provinsi Babel, siangnya sempat berkumpul di lokasi Taman Mandara, Kacang Pedang, Pangkalpinang.

Sedianya jadwal aksi sekitar pukul 14.00 WIB atau selesai sholat Jumat, namun massa baru bisa bergerak sekitr pukul 15.30 WIB lantaran sempat tidak diberikan ijin untuk menggelar aksi oleh aparat kepolisian.

Bahkan sebelum massa bergerak dari lokasi menuju kantor DPRD Provinsi Babel di Air Itam, massa sempat diberikan pengarahan. (Lukman/Tito)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *