Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang Musnahkan Buku LKS Pendidikan Agama Mengandung Faham Menyimpang

Foto : Para Forkopimda Kota Pangkalpinang saat memusnahkan buku LKS Pendidikan Agama dengan cara dibakar. (Zen)

PANGKALPINANG,SpotBerita -Pemusnahan ratusan kksemplar buku Lembar Kerja Siswa (LKS) Sekolah Dasar (SD) Pendidikan Agama Islam bagi siswa/siswi kelas 2 SD sempat menjadi polemik di dunia pendidikan khususnya Kota Pangkalpinang, akhirnya buku yang membuat resah dimusnahkan dengan cara dibakar.

Giat pembakaran buku tersebut, Selasa(13/10/2020) sekitar pukul 09.20 WIB bertempat di halaman kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang.

Turut Hadir dalam acara ini unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pangkslpinang diantaranya Kepala Kejaksaan Negeri Kota Pangkalpinang RM Ari Prioagung SH MH, Kodim 0413 Bangka Kolonel TNI AD Pujud dan perwakilan Badan Intelijen Strategis (Bais) Kota Pangkalpinang.

Eddy Supriadi selaku kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang mengatakan buku yang dimusnahkan berjumlah 379 eksemplar dan ada beberapa disita oleh pihak Kejaksaan Negeri Kota Pangkalpinang untuk barang bukti, Kesbangpol Kota Pangkalpinang pun turut menyita buku tersebut untuk sample dan pelaporan,” ujar Eddy.

Kepala Dinas Pendidikan juga menjelaskan dari hasil inestigasi yang dilakukan oleh pihak Kejaksaan Negeri Kota Pangkalpinang buku LKS yang dimusnahkan terjadi kesalahan pengetikan pada halaman 10 soal pilihan ganda yang bertuliskan **abi Muhamad SAW, dalam penulisannya seharusnya diawali hurup ‘N’ ditulis hurup B sehingga bermakna lain menjadi nama hewan,” jelas Eddy.

Oleh karena guna menghindari terjadinya hall yang serupa hendaknya pihak sekolah harus lebih berhati hati dalam membeli buku di luar, karena sejak tahun 2013 sudah tidak ada lagi istilah buku LKS sebab materi pembelajaran sudah terkontrol melalui pusat perbukuan dan kurikulum yang dikeluarkan oleh pihak Kementrian Pendidikan.

Eddy juga berharap kejadian yang terakhir dan kepada pihak sekolah agar lebih berhati hati membeli buku di luaran dikarenakan masyarakat tidak tahu ada paham tertentu yang dapat merusak generasi penerus bangsa terakhir Eddy berpesan kepada semua sekolah d Kota Pangkaloinang untuk selalu berkoordinasi kepada Dinas Pendidikan terkait pengadaan buku pembelajaran. (Zen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *