Ini Kiat SMANSA Pangkalpinang Sambut Tahun Ajaran Baru di Masa Pandemi

Foto : Halaman depan pintu masuk SMANSA Pangkalpinang. (Lukman)

PANGKALPINANG,SpotBerita — Dimulainya tahun ajaran baru 2020 ini tentu akan berbeda dengan tahun ajaran baru sebelumnya, karena di tahun ini seluruh dunia sedang menghadapi wabah Covid-19. Tak terkecuali Indonesia, yang dalam informasi terakhir yang dilansir oleh situs Tim Gugus Tugas Covid-19, ada sejumlah 76.981kasus positif, 36.689 pasien sembuh, serta 3.656 korban meninggal dunia, Senin 13/07/2020.

Kondisi ini tentu berdampak pada keseluruhan perikehidupan sosial masyarakat. Baik itu kegiatan ekonomi, interaksi antar warga dan tentunya kegiatan belajar mengajar di tahun ajaran baru 2020, yang sedianya akan dilakukan pada hari ini.

Untuk itu, reporter spotberita.com, Senin (13/7/2020) siang sempat menemui Kepala Sekolah SMANSA Pangkalpinang, Muslimin, persis di jantung ibukota penghasil timah ini.

Menurut keterangan Kepala Sekolah SMAN 1, dalam masa Pandemi Covid-19 ini pihaknya sudah melakukan upaya-upaya terukur dan juga berdasarkan regulasi yang ada. Dengan demikian jika nantinya memang ditemukan ada arah policy yang sedikit keliru, Ia tegaskan pihaknya tak segan-segan untuk segera mengevaluasi-nya.

“Jadi begini, kalau soal protap kesehatan mulai dari pintu gerbang sampai ke ruang kelas sudah kami lakukan sesuai arahan Tim Gugus Tugas. Ada tempat hand wash, pengukur suhu oleh security di pintu masuk dan lainnya. Kalau kita membahas masa pendaftaran PPDB mulai tanggal 15 sampai 29 Juni kemarin, pihak sekolah sudah melakukannya dengan sistem informasi terbuka. Artinya siapapun warga yang kebetulan anaknya sedang dalam proses pendaftaran bisa langsung mengaksesnya melalui web sekolah. Bahkan kita secara aktif terus mengupdate data tersebut agar pihak orangtua segera melakukan registrasi ulang ke sekolah, jadi disitu rinci pak per kolom tidak ada yang ditutup-tutupi, ” jelasnya.

Muslimin mengatakan, dirinya tak menampik ada kejadian soal dugaan praktek tak terpuji oknum orangtua murid. Dimana berdasarkan info yang masuk ke redaksi, disinyalir terjadi praktek pemalsuan piagam penghargaan siswa. Dengan harapan calon siswa tadi dapat lolos verifikasi tanpa hambatan via jalur prestasi.

“Jadi begini, kami sudah mengantisipasinya dengan memanggil pihak yang menuding, misalnya orangtua si A menuduh piagam milik siswa B diduga aspal (asli tapi palsu -red), maka kami sampaikan ke orangtua si A agar membuat surat pernyataan resmi, dan saat itu mereka tidak bersedia Fungsi surat tadi apa? Agar kami bisa meneruskan ke pihak selanjutnya, bisa ke Dinas Pendidikan atau ke Gubernur, lalu kita buatkan Berita Acara. Kan mirisnya gini, kita dari sekolah tidak punya kewenangan untuk menyatakan bahwa itu palsu, kadang dari stempel, piagamnya semua persis sama kok, jadi yang dapat kami lakukan adalah antisipasi tadi,* urai dia.

Selain itu, dalam hal kuota penerimaan siswa dalam masa PPDB ini, lanjut Muslimin, tiap sekolah tak terkecuali SMANSA Pangkalpinang diakuinya dalam posisi sorotan publik. Mengingat di setiap mulainya tahun ajaran baru, dirinya mengisahkan ada juga faktor X dalam penerimaan siswa.

“Jelasnya begini, yang sangat disayangkan jika ada beberapa ‘petinggi’ yang berkepentingan ingin calon siswa masuk ke sekolah ini, justru banyak kejadian mereka tidak kenal. Artinya ini sebenarnya pe-er bersama, bukan cuma sekolah tapi dari Dinas, seluruh elemen masyarakat bisa harus lebih memahami bahwa sekolah sebenarnya cuma menjalankan regulasi saja, misalnya Permendikbud bilang begini ya kami jalankan. Sementara daya tampung dan pilihan warga untuk ke sekolah negeri juga belum banyak perubahan. Semoga kedepannya, banyak lagi perbaikan yang bisa dilakukan oleh kita semua,” harap dia. (Lukman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *