Waspada ‘Maut’ Mengintai Pengendara Saat Melintasi Jembatan Kembar Baturusa

Foto : Proyek pembangunan jembatan Kembar (baru) Baturusa tak sedikit anggaran yang dialokasikan hingga mencapai puluhan miliar. (Ian)

BANGKA,SpotBerita – Kondisi jembatan kembar Baturusa yang bersebelahan dengan jembatan lama terletak di Desa Baturusa, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka saat ini sangatlah memprihatinkan dan awan bahaya.

Pasalnya, saat ini kondisi ruas jalan jembatan setempat terdapat sebuah lobang. Meski lobang itu berukuran tidak besar namun dikhawatirkan dapat menimbulkan rawan kecelakaan khususnya para pengendara roda dua (motor atau sepeda).

Foto : inilah lobang terdapat di ruas jalan jembatan setempat.

Terlebih lagi, jika para pengguna jalan dari arah Kota Pangkalpinang hendak menuju Kota Sungailiat pada malam hari menggunakan kendaraan roda dua atau jika tak berhati-hati tentu akan menabrak sebuah lobang yang terdapat pada pembatas ruas jalan sebelah kiri jembatan tersebut.

“Saya hampir terjatuh tadi ketika melewati ruas jalan jembatan itu (Jembatan Kembar — red). Sebab tadi ban depan sepeda motor sempat menabrak sebuah lobang yang ada di badan jalan jembatan itu,” ucap Anisa (30) seorang ibu rumah tangga asal Kota Sungailiat, Bangka kepada reporter spotberita.com, Sabtu (4/7/2020) malam.

Alasan ibu ini, ban depan motor yang dikendarai olehnya malam itu memang berangkat dari arah Pangkalpinang bermaksud hendak pulang menuju Kota Sungailiat.

Foto : Bagian sisi jembatan Kembar (lama & baru) dipisahkan oleh dua jalur ruas jalan. (Ian)

Namun diakuinya justru saat itu ban depan motornya menabrak lobang lantaran kondisi lampu penerangan jalan di area jembatan kembar ini justru tak menyala atau padam.

“Karena lampu penerangan jalan sepanjang jembatan itu mati (tak menyala — red) padahal setahu saya jembatan itu kan baru dibangun termasuk lampu penerangan jalan itu kan baru juga dipasang,” ungkap Anisa yang mengaku dirinya tak habis pikir terkait kondisi ruas jalan termasuk lampu penerangan jalan umum (PJU) jembatan setempat dianggapnya bermasalah.

Tak hanya ibu muda itu mengeluhkan
sekaligus mengkhawatirkan kondisi ruas jalan jembatan terdapat sebuah lobang dan dianggap sangat rawan kecelakaan bagi pengendara roda dua termsuk persoalan lampu PJU di sepanjang jembatan tersebut tak menyala.

Bahkan kejadian serupa sempat pula diungkapkan oleh pengguna kendaraan roda dua lainnya yakni Agus (40) warga Kota Sungailiat Bangka.

Foto : Kondisi jembatan Kembar (lama) Baturusa. (Ian)

“Pernah suatu malam saat saya hendak menuju Kota Sungailiat dari arah Kota Pangkalpinang pada malam hari. Saat melintasi ruas jalan jembatan kembar itu ban motor saya menabrak seperti lobang hingga terdengar keras benturanya,” ungkap pengendara ini kepada spotberita.com, Minggu (5/7/2020) siang.

Saat kejadian ban depan motor yang ditungganginya malam itu pun diakuinya sempat membuat dirinya nyaris kehilangan keseimbangan bahkan nyaris terjatuh.

“Untunglah tangan saya masih kuat memengang stang sepeda motor meski saat itu motor saya spontan sempat berubah arah atau nyaris jatuh,” ungkap Agus mencoba menceritakan kronologis kejadian pernah dialaminya saat melintasi ruas jalan jembatan tersebut pada malam hari.

Foto : Bagian ruas jalan jembatan Kembar (baru) Baturusa. (Ian)

Agus pun mengkhawatirkan pula soal lampu PJU di sepanjang jalan jembatan menurutnya saat ini kondisinya lebih dari 10 titik tidak menyala, sehingga kondisi pemandangan ruas jalan jembatan itu terlihat gelap.

“Selain rawan akan menabrak lobang saya mengkhawatirkan pula para pengendara roda empat yang melintasi ruas jalan jembatan itu pada malam hari rawan akan menabrak kendaraan para penghobi mancing ikan yang biasa terparkir di sepadan ruas jalan jembatan tersebut,” terang Agus.

Sekedar diketahui, jembatan Kembar Baturusa ini merupakan dua jembatan yang menghubungkan antar kota yakni Pangkalpinang – Sungailiat.

Fungsi jembatan Kembar (jembatan lama) dipergunakan sebagai sarana untuk menuju Pangkalpinang dari Kabupaten Bangka. Sedangkan fungsi jembatan Kembar (baru) diperuntukkan bagi para pengendara yang menuju arah Sungailiat dari Pangkalpinang.

Foto : Pada bagian sisi depan jalan jembatan Kembar (baru) Baturusa ini terdapat semacam tanjakan ruber sebelumnya sempat mendapat keluhan dari para pengguna jalan lantaran tanjakan dianggap tinggi. (Ian)

Informasi yang berhasil dihimpun tim media ini menyebutkan jika kondisi jembatan Kembar Baturusa yang lama dibangun pada 1978 hingga akhirnya diresmikan, Senin (16/7/ 1979) oleh mantan Menteri Pekerjaan Umum RI ke- 17, DR. Ir. Purnomosidi Hajisarosa.

Sedangkan Jembatan Kembar Baturusa baru dibangun sejak 2016 hingga Desember 2018. Pada tanggal 22 Desember 2018. Selanjutnya, setelah rampung jembatan dibangun lalu dibuka untuk umum, berikut pelaksaan uji coba dilakukan untuk mengetahui kualitas jembatan ketika dipergunakan.

Foto : Sejumlah lampu PJU solar Cell yang terpasang di sepanjang ruas jalan jembatan Kembar (baru) Baturusa ini bila malam hari sebagian besar lampu-lampu ini tak berfungsi. Kondisi tersebut menurut keterangan sejumlah warga kondisi ini justru telah berlangsung lebih dari dua bulan. (Ian)

.Jembatan Kembar (baru) ini menelan dana sebesar Rp 46.423.036.000 atau senilai Rp 46 M lebih bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2017 dan 2018.

Kondisi panjang jembatan baru ini adalah 11.270 meter dengan Nomor Registrasi 16.009.002.00. Proyek pekerjaan jembatan Batu Rusa dilakukan PT Ricky Kencana Sukses Mandir (RKSM).

Dalam kegiatan proyek jembatan Kembar ini pun diketahui juga bersama Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Direktorat Jendral Bina Marga dan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 1 Bangka Belitung.

* Pernah Disidak Kajari dan Puluhan Wartawan

Bahkan untuk diketahui pula, jika proyek jembatan Kembar (baru) Baturusa ini sebelumnya sempat disidak langsung oleh pimpinan Kejaksaan Negeri (Kajari) Bangka saat itu masih dijabat oleh Jefri Huwaei berikut Kasi Pidsus (Aditya Sulaiman) termasuk Kasi Intel Kejari Bangka (Andre) bersama puluhan wartawan, Kamis (21/3/2019).

Sebelumnya tim Kejari Bangka bersama wartawan sidak ke lokasi, pimpinan Kejari Bangka sempat melayangkan surat resmi ke intansi yang menaungi proyek jembatan Kembar (baru) terkait persoalan kondisi lampu PJU (solar cell) sebanyak 18 unit namun diduga bermasalah.

Surat resmi pihak Kejari Bangka saat itu pun mendapat respon dari intansi terkait termasuk oleh pihak perusahaan pelaksana pekerjaan proyek jembatan Kembar (baru) Baturusa.

Meski begitu pihak perusahaan pun PT Ricky Rencana Sukses Mandir (RKSM) langsung berupaya memperbaiki kondisi lampu PJU solar cell yang dianggap bermasalah tersebut.

Informasi yang diperoleh oleh tim media ini di lapangan pun menyebutkan jika awalnya pihak kejaksaan (Kejari Bangka) justru sebelumnya sempat menyoroti persoalan kontruksi fisik bangunan jembatan Kembar (baru) Baturusa tersebut.

Namun saat kegiatan sidak pihak Kejari Bangka bersama rombongan wartawan ke lokasi jembatan Kembar (baru) Baturusa itu justru pihak kejaksaan menyoroti persoalan lampu PJU solar cell.

Foto : Bagian dinding tembok jembatan terdapat keretakan. (Ian)

Sayangnya mantan Kajari Bangka, Jeffrie Huwae termasuk Kasi Intel Kejari Bangka, Andre pun terkesan ‘bungkam’ ketika dikonfirmasi terkait persoalan lampu PJU solar Cell jembatan Kembar (baru) Baturusa oleh reporter spotberita.com melalui pesan elektronik/WhatsApp (WA), Minggu (5/7/2020) siang.

Meski pesan konfirmasi yang disampaikan oleh reporter spotberita.com terlihat terbaca oleh yang bersangkutan namun tetap tidak ada jawaban.

Sejauh ini pihak intansi terkait atau pihak pelaksana pekerjaan (PT RKSM) masih diupayakan dikonfirmasi terkait kondisi lampu PJU solar.cell di sepanjang ruas jembatan Kembar (baru) Baturusa saat ini dikeluhkan para pengguna jalan lantaran sebagian besar tidak berfungsi.

Persoalan proyek pembangunan termasuk lampu jalan PJU solar Cell jembatan Kembar (baru) Baturusa ini pun kini pun menuai sorotan pula dari pegiat anti korupsi LSM AMAK Babel, Hadi Susilo.

Bahkan Hadi menilai pekerjaan pembangunan jembatan Kembar (baru) Baturusa ini justru sejak awal memang diduganya bermasalah, hal tersebut terlihat bagian depan ruas jalan atau sisi jalan masuk jembatan tersebut kondisinya lekukannya terlalu tinggi sehingga jika ada pengendara motor yang melintasi jalan setempat maka akan terasa sekali.

“Salah satunya masalah itu. Nah sekarang infonya kondisi lampu PJU solar Cell nya yang tidak berfungsi. Jelas ini merugikan masyarakat. Padahal proyek jembatan itu terbilang baru atau belum setahun,” ungkap Hadi.

Bahkan Hadi sendiri mengaku sangat miris lantaran jembatan Kembar (baru) Baturusa itu sebelumnya sempat disidak oleh pihak Kejari Bangka termasuk persoalan lampu PJU solar Cell juga semmpat disorot oleh pihak Kejari setempat.

“Kan sebelumnya sempat tu pihak Kejari Bangka sidak ke lokasi.Tapi aneh lampu PJU solar cell itu malah kini tak berfungsi bila malam hari. Patut diduga spek atau kualitas dari barang tersebut dan ini mesti diselidiki lagi lebih dalam.jangan-jangan produknya Abel- Abel,” singgungnya. (Ian)