Keluarga Pasien Kecewa Kartu BPJS Ditolak Pusyandik Toboali

Foto : Ruang UGD Pusyandik Toboali. (Baim)
PANGKALPINANG,SpotBerita — Pelayanan kesehatan prima merupakan hak semua pasien yang mendambakan pelayanan secara maksimal di seluruh tempat pengobatan, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta.
Namun hal tersebut tidaklah sepenuhnya terlayani dengan baik di sejumlah tempat pengobatan tertentu, seperti halnya dialami Ibrahim (45) baru-baru ini ia selaku keluarga pasien kecewa sekaligus mengeluhkan soal pelayan perawat di Pusyandik setempat.
Hal itu lantaran menurut pria biasa disapa dengan panggilan akrab bang Baim ini, jika oknum perawat tersebut tidak melaksanakan sepenuhnya tugas dengan baik sebagai pelayan kesehatan.
Kejadian itu pun selain membuat Baim kecewa hingga membuatnya terpaksa
angkat bicara terkait pelayanan perawat di Pusyandik Toboali.
“Siapa sebenarnya yang berkewajiban melayani, perawatnya ataukah keluarga? inilah yang kita keluhkan,” ungkapnya saat diwawancara reporter SpotBerita.com baru-baru ini, Minggu (7/4/2019).
Foto : Inilah air mineral yang dibeli keluarga pasien, lantaran di Pusyandik Toboali tidak menyediakan air mineral. (Baim)
Lebih lanjut dikatakanya, jika ia sendiri
membawa keluarganya ke pelayanan kesehatan terdekat saat itu lantaran keluarganya dalam kondisi tidak sehat.
“Sebab seharian keluarga saya ini (pasien — red) mengeluh dingin sementara kami periksa ubun-ubunnya sangat panas hingga mengambil putusan dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat yakni Klinik Utama Bakti Timah Toboali (Posyandik — red) demi mendapatkan pelayanan kesehatan,” ucapnya.
Namun sungguh disayangkan, saat tiba di Posyadik menurut Baim justru hanya ada satu perawat yang siaga di tempat.
“Itupun disambut dengan cara tidak bersahabat yang menurut kami tidak mencerminkan perilaku seorang perawat, keluarga pasien menganggap kurang beretika dan kamipun merasa tidak berkenan, namun karna melihat kondisi pasien yang sedang dalam kondisi kesehatan terganggu membuat keluarga saya terpaksa menahan sakitnya, terlebih saat menyaksikan perilaku perawat tersebut yang terkesan angkuh,” keluhnya
Bahkan parahnya lagi, menurut Baim saat pasien muntah di ruang unit gawat darurat (UGD) Posyandik itu, justru tindakan oknum perawat hanya mengambil wadah muntah yang diberikan kepada keluarga pasien dan ternyata wadah yang diberikan pispot (penadah urine).
“Ini sungguh terlalu!. Tidak hanya itu, muntahan pasien pun diminta keluarga pasien juga yang membuangnya ke closed, perawat tersebut hanya menunjuk saja tidak beranjak dari tempat duduknya. Ini sungguh keterlaluan!,” sesalnya lagi.
Foto : Pusyandik Toboali ini terletak di jalan raya Sudirman, Kota Toboali kondisi bangunan megah namun tak seimbang dengan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. (Baim)
Ditambah lagi, kata Baim saat obat mau diminumkan, lagi-lagi perawat tersebut hanya diletakkan begitu saja di atas meja selanjutnya menyuruh keluarga pasien juga untuk melayani pasien parahnya lagi air minum untuk diminumkan ke pasien, harus keluarga pasien yang membeli sendiri air mineral di luar Pusyandik.
“Perawat tersebut bilang di sini tidak ada air minum, bapak pergi saja beli di luar (cetus oknum perawat Posyandik. Rumah sakit di bawah PT RSBT ini (Pusyandik) tidak mampu menyediakan air mineral untuk pasien,” terang Baim mencoba menirukan obrolan oknum perawat tersebut.
Lebih-lebih lagi saat pihak Pusyandik menurutnya saar itu sempat meminta bayaran tunai sementara pasien selaku peserta BPJS.
“Kami menganggap dan menduga ada ketidak beresan dalam pelayanan Administrasi,” keluh Baim.
Kepala SDM Pusyandik Toboali, Candra saat dikonfirmasi terkait keluhan pelayanan di Pusyandik sekaligus soal kekecewaan keluarga pasien tidak berlakunya kartu pasien BPJS di UGD Pusyandik Toboali, ia justru meminta maaf atas keluhan keluarga pasien.
“Baik pak terima kasih atas masukan dan informasinya demi untuk kebaikan klinik, kami minta maaf bila ada kekurangan dalam pelayanan kami. Saya akan sampaikan ke atasan dan evaluasi bagi perawat kami,” ucap Candra sesekali memberikan emotikon Maaf dalam Pesan WA .
“Baik pak informasi ini sudah masuk ke kepala Klinik besok akan kami minta keterangan terkait pelayanan hari ini,” ucapnya. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *