LKPI Bantu Pembangunan Rumah Nek Kebon

Foto : Wanita usia lanjut ini biasa disapa dengan panggilan Nek Kebon. Saat ini wanita berstatus janda ini hanya tinggal bersama seorang anaknya yang juga sudah berusia lanjut. (Baim)

PANGKALPINANG,SpotBerita – Sebagai wujud kepedulian terhadap warga yang kurang mampu, pihak Lembaga Kelautan & Perikanan Indonesia (LKPI) mewujudkan bakti sosialnya yakni dengan cara membangun sebuah rumah layak huni terhadap seorang warga di lingkungan Remodong, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka.

Bantuan pembangunan rumah layak huni kepada keluarga tidak mampu tersebut khusus kepada seorang warga yang akrab dipanggil Nek Kebon. Wanita usia lanjut ini telah berusia 80 tahun. Ia hidup bersama anak semata wayangnya yang usianya 60 tahun lebih.

Sekedar diketahui, nek Kebon menyambung hidupnya dari hasil kerja anaknya yang serabutan, Hal tersebut menggugah Para Pengurus LKPI Provinsi Bangka Belitung (Babel) untuk memberikan Bantuan kepada nenek yang sudah renta ditambah lagi rumah yang ditempati Nek Kebon dan anaknya Sangat tidak layak.

Sehingga kondisi kehidupan nek Kebon bersama anaknya itu mengundang perhatian pihak LKPI Provinsi Babel. Oleh karenanya baru-baru ini pihak LKPI Babel mengundang panglima laut LKPI untuk memulai pembangunan diawali dengan peletakan batu pertama, Minggu (10/3/2019).

Direktur Eksekutif LKPI, Dr Ayub Faidiban SH MBA didampingi Direktur Eksekutif LKPI Provinsi Babel M Risal ST dan pengurusnya, usai peletakan batu pertama saat diwawancara wartawan mengucapkan terima kasih kepada PT Timah yang sudah bersinergi.

“Sinergisitas PT Timah dengan LKPI ini tak lain dalam rangka melihat kepedulian masyarakat nelayan yang berada di daerah Belinyu kabupaten Bangka ini. Saya sangat bangga karena hari ini secara bersama sama kita bisa menyaksikan peletakan batu pertama untuk bantu salah satu ibu janda yang buta, usianya sekitar 80 tahun, tidak punya suami, hidup sebatangkara hanya dcidampingi seorang anak laki lakinya saja,” ungkapnya.

Foto : Di gubuk inilah Nek Kebon bersama seorang anaknya tinggal. (Baim)

Lebih lanjut dijelaskanya, ke depan kerja sama yang sudah dibangun saat ini terus ditingkatkan untuk melihat kesulitan masyarakat nelayan yang ada di wilayah ini khususnya. dalam rangka renovasi rumah nelayan.

“Kalau renovasi lagi, ini kita bangun baru. Hal seperti ini yang menjadi visi misi Lembaga Kelautan dan Perikanan karena kita harus melihat masyarakat nelayan kita yang ada di wilayah ini,” tegasnya.

Foto : Pengurus LKPI Provinsi Bangka Belitung pose bersama dengan Direktur Eksekutif LKPI, DR Ayub Faidiban SH MBA. (Baim)

Lagi-lagi ditegaskanya, LKPI sesungguhnya tidak punya kepentingan untuk melakukan penambangan dan lain sebagainya tetapi LKPI punya kepentingan untuk masyarakat nelayan yang ada di wilayah ini.

“Untuk itu hari ini kita sangat bersyukur dan terima kasih bahwa ibu ini sudah mengharapkan bagaimana selama ini tidak ada yang melihat, tidak ada yang memperhatikan, tidak ada yang punya peduli. Saya tidak menyalahkan siapa siapa di situ, tetapi kita bisa lihat bahwa pemerintah daerah pada saat ini tidak punya peduli terhadap masyarakat yang berada di wilayah ini. Untuk itu kita tetap eksis dan bangun untuk melihat kepedulian LKPI,” jelas pria yang sering disapa dengan sebutan nama Panglima Laut di kalangan LKPI.

Foto : Direktur Eksekutif LKPI,

Dr Ayub Faidiban SH MBA
Meski begitu ia berharap khususnya kepada para pengurus LKPI yang tersebar di wilayah kabupaten & kota di Indonesia ternasuk di provinsi Babel agar bekerja sama dan melihat persoalan yang dihadapi oleh masyarakat nelayan yang berada di daerah ini khususnya melihat keberadaan kehidupan mereka, dari infrastruktur, air bersih, rumah dan termasuk kesehatan.

“Kita bisa melihat bahwa kita bisa membangun rumah ini bukan kita bangga tetapi ini adalah satu wujud nyata dari pada kepedulian lembaga terhadap masyarakat nelayan yang berada di daerah ini,” ujarnya. (Baim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *