Menyoal Regulasi Terkait Tahun Ajaran Baru, Ini Jawaban Diknas Pemprov Babel

Foto : Gedung kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kep Bangka Belitung berlokasi di kawasan Air Itam, Pangkalpinang. (Lukman)

PANGKALPINANG,SpotBerita -Pemerintah Indonesia mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 pada Kamis (9/7) kemarin ada sebanyak 2.657, sehingga totalnya menjadi 70.736 orang.

Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan sebaran penambahan kasus yang terbanyak didapatkan dari Provinsi Jawa Barat, yakni sebanyak 962 orang dan pasien sembuh dilaporkan 27 orang.

Di Provinsi Bangka Belitung sendiri, informasi terakhir menyebutkan masih belum dapat disebut masuk zona hijau. Mengingat masih ada penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19.

Dengan demikian, situasi tadi tentunya juga menyebabkan adanya perubahan jadwal peserta didik dalam menghadapi Tahun Ajaran Baru 2020, yang sedianya akan dimulai pada 13 Juli 2020 minggu depan.

“Jadi berdasarkan hasil rapat dengan Gubernur Erzaldi dan juga Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Babel, maka kami akan bagi praktek belajar di kelas berdasarkan rekomendasi dari Gugus Tugas, seingat saya ada empat zona,” kata Kepala Dinas Pendidikan M Sholeh dalam wawancara doorstop di kantornya, Jumat (10/7/2020).

Sholeh juga menyebut, jika bicara program PPDB pada tahun ajaran baru ini, diyakini dia akan berlangsung dengan baik. Karena dari jumlah kuota penerimaan yang ada pihaknya mampu meminimalisasi resiko over kuota.

“Mudah-mudahan akan berlangsung tetap pada jadwalnya, namun mengingat masih adanya penambahan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19, yang tentu sangat beresiko bagi siswa peserta didik, maka dianjurkan untuk tetap mengikuti saran tadi,” katanya.

Sementara itu, salah satu orangtua siswa yang bertemu dengan awak media di salah satu beranda sekolah mengatakan, bahwa dirinya justru baru tahu perihal kegiatan belajar mengajar di tahun ajaran baru menggunakan media Vidcon atau aplikasi Zoom, karena infonya belum Ia terima.

“Oh pakai video di aplikasi ya pak, saya kira mereka masuk seperti biasa, karena kalau seperti itu justru saya khawatir akan penularan covid-19, maklum pak namanya juga anak-anak, mereka pasti belum bisa menjaga jarak atau protap kesehatan lainnya,” kata Linda, warga Kampak Pangkalpinang. (lukman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *