Foto : Sekitar belasan mahasiswa diamankan petugas usai aksi demo di kantor gubernur Babel berujung ricuh. (Zen)
PANGKALPINANG,SpotBerita – Pasca kejadian aksi demo mahasiswa berujung ricuh kini sedikitnya 18 orang oknum mahasiswa dikabarkan, Kamis (5/11/2020) menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik Sat Reskrim Polres Pangkalpinang.
Kabar tersebut dibenarkan pula oleh Kapolres Pangkalpinang, AKBP Tris Lesmana Zeviansyah melalui Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang, AKP Adi Putra saat dikonfirmasi melalui pesan singkat What’s App (WA), Kamis (5/11/2020) siang.
“Iya boss,” jawab Adi Putra dalam pesan singkatnya (WA), Kamis (5/11/2020) siang.kepada tim reporter spotberita.com
Namun sayangnya, Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang ini (AKP Adi Putra) justru tak menjawab saat disinggung beredar kabar ‘miring’ menyebutkan jika aksi demo sejumlah mahasiswa di halaman kantor gubernur Babel, Rabu (4/11/2020) sempat ricuh, dan aksi itu diduga disponsori oleh pihak-pihak tertentu lantaran seorang oknum pendemo diduga kedapatan membawa uang senilai puluhan juta di dalam sebuah tas oleh petugas saat aksi demo berlangsung.
Sementara Wahyu selaku koordinator Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Babel mengaku jika pihaknya sama sekali tak ikut dalam aksi demo sejumlah mahasiswa di halaman kantor gubernur Babel.
“Kami dari mahasiswa/BEM Babel tidak ikut sama sekali terkait Aksi Babel menggugat evaluasi gubernur Babel Krna kami dri BEM BABEL sedang fokus pada aksi Omnibuslaw yg trgabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Babel,” kata Wahyu dalam pesan singkatnya What Apps (WA), Kamis (5/11/2020) sore.
Meski begitu ia sendiri justru memberi apresiasi kepada rekan mahasiswa yang berunjuk rasa di halaman kantor gubernur Babel saat itu, hal tersebut dianggapnya suatu bentuk kontrol terhadap pemerintah daerah.
“Kmi mengapresiasi kawan” mnyampaikan pendapat/mengontrol jalannya Gubernur periode saat ini,, Namun hal yang sangat disayangkan aksi trsebut berakhir ricuh dan banyak info yg bredar hampir mecelakakan wagub yg sudah menyambut baik aspirasi kawan” yg mlakukan aksi,” ungkapnya.
Sebaliknya menurutnya suatu pergerakan aksi itu semestinya dapat menjaga suasana kondusif dan bukan sebaliknya.
“Krna sejatinya pergerakan/aksi mahasiswa mengupayakan kondusif dan tidak pernah ditunggangi oleh oknum” berkepentingan,, melainkan betul” aspirasi gejolak dri masyarakat, dan analisis sosial/kajian yg cukup,” katanya.
Sebaliknya jika ada tindakan represif dalam aksi kemarin oleh aparat dalam mengamankan masa aksi tentu sangat dikecam pihaknya. (tim)