Stisipol Pahlawan 12 Sungailiat Gelar Sosialisasi Budidaya Udang Satang

Foto : Suasana saat acara sosialisasi budidaya udang Satang yang digelar oleh pihak Stisipol Pahlawan 12 Sungailiat. (Eqi)

BANGKA,SpotBerita – Sekolah Tinggi Ilmu Sosial & Ilmu Politik (Stisipol) Pahlawan 12 Sungailiat belum lama ini, Kamis (24/9/2020)mengadakan kegiatan sosialisasi program holistik pembinaan dan pemberdayaan desa (PHP2D) sekaligusemeriahkan Hari Maritim Nasional yang ke-56 dengan menghadirkan penyuluh perikanan provinsi kepualaun Bangka Belitung dan praktisi udang satang.

Dalam kegiatan ini tim program holistik pembinaan dan pemberdayaan desa (PHP2D) bekerjasama dengan beberapa stakeholder mengangkat tema ‘Budidaya Udang Satang Dalam Meningkatkan Ekonomi Kreatif Masyarakat Desa Labuh Air Pandan’.

Pemerintahan Desa Labuh Air Pandan beserta masyaratak sangat antusias dalam mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut, sehingga terjadinya dialog dengan masyarakat tentang proses dan prospek udang Satang di Desa Labuh Air Pandan Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka.

Setelah kegiatan sosilasi, dilanjutkan dengan turun langsung ke lokasi tambak udang satang milik salah satu warga yang dibawah binaan Stisipol Pahlawan 12 Sungailiat.

Wahyu Budianto selaku penyuluh perikanan Provinsi Bangka Belitung mengatakan, masyarakat Desa Labuh Air Pandan sangat antusias untuk melakukan budidaya udang Satang, hal itu didukung dengan potensi sumber daya alam (SDA) mereka sangat bagus,

Namun hal tersebut menurutnya justru terkendala di sumber daya manusia (SDM) yang masih perlu binaan, kemudian perlu juga dilakukan restrukturisasi kolam, sehingga wadah untuk pemijahan dan pembesaran itu harus dibedakan.

“Idealnya persiapan yang harus dilalukan untuk budidaya udang Satang yaitu, kolamnya harus agak dalam, sirkulasi airnya harus bagus, dari mana sumber airnya, baik atau tidak. Baru kita bisa memproduksi Udang Satang dengan hasil yang bagus, namum pemilihan lokasi saat ini sudah bagus, hanya saja perlu diperbaiki pada beberapa komponennya saja,” bebernya.

Sementara itu Muhammad Arinda Unigraha Utama selaku ketua komunitas Bangka Environment Creative Activist Of Kawa (BECAK) Babel mengatakan, terdapat kesulitan dalam pengelolaan siklus pertama budi daya udang Satang yaitu, pihak pengelola harus menunggu dengan waktu rata-rata 6 bulan untuk panen, jika berhasil pengelola akan panen dengan berat 20-25 Gram per ekornya.

“Kalau kita melihat kondisi desa dan lahannya itu sangat memungkinkan sekali untuk melakukan budidaya udang satang, karena dari lingkungannya sangat mendukung tinggal kita perlu banyak pendekatan dan pemberian wawasan kepada pengelola budidaya udang satang,” terangnya.

Lanjutnya, dari sinergi tersebut menurutnya banyak pihak ini mudah-mudahan mempercepat laju produksi dari potensi Udang Satang, kalau kendala mungkin tidak terlalu karena adanya rekan rekan mahasiswa. Ini sangat posiif bagian dari pengbadian perguruan tinggi,” terangnya.

Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh Kepala Bagian (KABAG) Kemahasiswaan Agung Ferianda, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Zakiyudin Fikri, Sekretaris Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Lisa Oktaviani, Ketua MASPALA STISIPOL Pahlawan 12 Sungailiat Bangka Miranda, beserta aparat pemerintah desa dan BPD Desa Labuh Air Pandan. (Eqi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *