Tolak Penambangan KIP, Nelayan Toboali Rencanakan Besok Demo Di Kantor PT Timah Dan Kantor Gubernur

Foto : Wiwid (berdiri) bersama ratusan  nelayan Toboali saat menggelar aksi demo menolak KIP di kantor bupati Bangka Selatan belum lama ini.

PANGKALPINANG,SpotBerita – Kisruh soal kegiatan penambangan pasir timah menggunakan kapal isap produksi (KIP) di wilayah perairan Toboali, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) sampai saat ini terus bergejolak meski di kalangan masyarakat setempat kini menuai pro dan kontra.

Terkait kondisi itu sejumlah masyarakat nelayan Toboali Basel dikabarkan, Rabu (11/11/2020) berencana akan menggelar aksi demo di kantor Gubernur Babel dan dilanjutkan ke kantor PT Timah di Pangkalpinang dimulai pukul 09.00 WIB

Rencana aksi demo ini dikatakan Erwandi alias Wiwid selaku penanggung jawab aksi demo nelayan besok tersebut tak lain sebagai bentuk penolakan aktifitas penambangan pasir timah menggunakan sarana KIP di perairan Toboali, Basel saat ini masih beroperasi.

“Insya Allah jika tidak ada halangan sekitar 500 orang masyarakat nelayan Toboali besok (Rabu 11/11-2020 — red) menggelar aksi demo terkait penolakan aktifitas tambang KIP di laut Toboali,” kata Wiwid kepada reporter spotberita.com, Selasa (10/11/2020).

Ratusan massa yang bakal menggelar aksi demo.tersebut rencana datang ke Kota Pangkalpinang dari Kota Pangkalpinang menggunakan kendaraan 4 unit mobil pick up, dan belasan minibus serta 200 unit sepeda motor.

Terkait sikap penolakan aktifitas KIP yang melakukan penambangan pasir timah di perairan Toboali, sebelumnya ratusan nelayan Toboali pun sempat pula menggelar aksi demo di kantor perwakilan PT Timah Tbk dan kantor bupati Basel.

Tak hanya masyarakat nelayan Toboali mendemo kantor perwakilan PT Timah di Toboali Basel, persoalan penambangan timah di perairan Babel pun kini menuai sorotan pula dari kalangan aktifis mahasiswa asal Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Bahkan sekelompok aktifis mahasiswa asal PMII pun baru-baru ini sempat menggelar aksi demo di kantor PT Timah di Pangkalpinang.

Dalam aksi demo tersebut sejumlah aktifis mahasiswa ini pun sempat menyinggung seputar kewenangan PT Timah dalam memberikan perijinan kegiatan penambangan di wilayah perairan di Babel namun dinilai tak sesuai ketentuan.

Tak cuma itu, dalam aksi puluhan aktifis PMII pun saat aksi demo itu pun menuntut direktur utama PT Timah Tbk, M Reza Pahlevi mundur dari jabatannya.

Sayangnya pihak PT Timah Tbk belumlah memberikan keterangan resmi saat tim reporter spotberita.com mencoba mengkonfirmasi Humas PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, Selasa (9/11/2020) kemarin. (Zen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *