Pesan Jokowi Penerima Bansos PKH & BPNT Di Bangka Belitung Utamakan Kebutuhan Anak

Foto: Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo berdialog dengan 3 orang ibu-ibu selaku penerima dana PKH di sela-sela kegiatan sosialisasi penyaluran PKH & BPNT di aula kampus STMIK Atma Luhur, Kota Pangkalpinang. (dok. Humas Kemensos RI)

PANGKALPINANG,SpotBerita — Agenda kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Provinsi Bangka Belitung (Babel) salah satunya agendanya yakni meninjau sosialisasi penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Ibu-ibu sudah menerima PKH Tahap I di bulan Januari? Apakah dananya sudah masuk? Sudah habis atau masih ada sisanya?,” tanya sang Presiden mengawali sambutannya di Auditorium STMIK Atma Luhur, Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung, Kamis (14/3/2019) siang.

Foto : Jokowi menyalami ibu-ibu atau warga yang ikut hadir dalam kegiatan sosialisasi penyaluran PKH & BPNT bertempar di gedung audotodium kampus STMIK Atma Luhur, Pangkalpinang. (dok Humas Mensos)

Dalam siaran pers yang disampaikan Kepala Biro Humas Kementerian Sosial RI, Sonny W. Manalu yang disampaikan kepada wartawan, Kamis (14/3/2019) malam, Presiden mengingatkan agar dana Program Kesejahteraan Keluarga (PKH) digunakan untuk pendidikan dan gizi anak. Selain itu pesannya, Ibu-ibu juga harus bisa mengatur keuangan dengan baik terutama mengelola penggunaan dananya.

Foto : Presiden RI, Joko Widodo santuan menyerahkan bantuan kepada sejumlah masyarakat yang mendapat prestasi, termasuk para siswa mendapatkan prestasi terbaik di sekolah. (dok. Kemensos RI)

“Kalau sudah habis ya tidak apa-apa. Senang saya kalau habis asal digunakan untuk pendidikan anak-anak, membeli makanan bergizi. Jadi betul-betul harus ada perencanaannya. Untuk apa saja anggarannya,” pesan Presiden serius.

Presiden kemudian mengundang secara acak tiga orang ibu penerima PKH ke podium. Secara spontan mereka satu per satu menjawab pertanyaan-pertanyaan Presiden seputar PKH. Saat tiba pada orang kedua, terjadilah dialog yang membuat seluruh hadirin tertawa dan bertepuk tangan.

“Nama saya Titik Suwarti. Seperti mimpi bertemu Pak Presiden. Biasanya saya hanya melihat di televisi. Sekarang melihat langsung. Deg-degan dekat bapak,” ujar perempuan berjilbab ini dengan mata berbinar.

Presiden kemudian bertanya berapa sisa saldo di tabungan dan melihat langsung buku tabungan yang dibawa Bu Titik.

“Ibu dapat berapa? Coba saya lihat tinggal berapa (saldonya). Nah ini masih ada sisa Rp 580 ribu di tabungan,” tutur Presiden sambil membaca buku tabungan BNI milik Titik.

Suasana menjadi penuh gelak tawa saat Bu Titik bercerita tentang perasaannya yang sangat gembira akan bertemu Presiden. Gaya ceritanya yang polos dan lugu berdialog dengan Presiden membuat suasana menjadi sangat cair.

“Kayak mimpi ketemu Bapak Presiden. Soalnya sering lihat di TV. Kalau sekarang kenyataan. Deg-degan jantung saya. Hampir 55 tahun usia saya baru kali ini bertemu Presiden. Seperti mendapat bintang dari langit,” tuturnya membuat semua orang tertawa.

Kepada Presiden ia kemudian bercerita, sebagian uang PKH digunakan untuk membuat pempek ikan. Ia menjual makanan tradisional ini untuk menambah pemasukan keluarga. Titik mengaku harus berjuang sendiri secara ekonomi karena ia sudah menjanda selama bertahun-tahun. Suaminya telah lama meninggal.

“Saya titip pesan banyak-banyak terima kasih kepada Bapak Presiden atas bantuan PKH. Saya dapat BPJS juga sehingga bisa ke Jakarta untuk operasi anak saya yang sakit. Ada Kartu Sehat jadi operasinya gratis. Seharusnya bayar Rp60 juta kalau tidak ada kartu,” katanya.

Foto : Usai acara sosialisasi penyaluran PKH & BPNT di auditorium STMIK Atma Luhur, Pangkalpinang, para ibu-ibu yang hadir dalam acara itu terlihat berusaha untuk bisa foto selfi dengan presiden Republik indonesia ini. (dok. Humas Kemensos RI)

Suasanya menjadi penuh canda saat Titik balik mewawancarai Presiden. “Aduh deg-degan jantung saya. Apa pertanyaan Bapak?,” tuturnya lugu lagi-lagi disambut tawa hadirin.

Setelah berdialog selama kurang lebih 15 menit, dialog yang berlangsung akrab dan tak berjarak ini diakhiri Presiden dengan menyerahkan kenang-kenangan foto masing-masing ibu tadi dengan sang presiden.

Menerima foto bersampul hitam dengan logo bertuliskan Istana Presiden, ketiganya tampak senang. Seraya bersalaman dan menyampaikan terima kasih mereka kembali ke tempat duduk masing-masing.

Sementara itu Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bantuan sosial di Provinsi Bangka Belitung Tahun 2019 sebesar Rp. 33.734.480.000, yang terdiri dari PKH untuk bagi 22.221 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Bantuan BPNT untuk 22.854 keluarga, dan Beras Sejahtera untuk 18.789 keluarga.

Khusus untuk Kota Pangkalpinang, Mensos menjelaskan Bansos Tahap I sebesar Rp. 5.081.825.000, di peruntukkan bagi 3.475 KPM PKH sedangkan Bansos BPNT sebesar untuk 5.350 keluarga.

Foto : Menteri Sosial Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasmita (kemeja putih corak batik) saat berdialog dengan ibu-ibu dari kelompok usaha bersama ketika menghadiri acara sosialisasi penyaluran PKH & BPNT di auditorium STMIK Atma Luhur, Pangkalpinang. (Yanto)

Presiden Joko Widodo didampingi Mensos Agus Gumiwang Karasasmita bertemu dan berdialog dengan 1.200 Penerima Program PKH dan Program BPNT di Pangkal Pinang.

Presiden Joko Widodo didampingi Mensos Agus Gumiwang Karasasmita bertemu dan berdialog dengan 1.200 Penerima Program PKH dan Program BPNT di Pangkal Pinang. Meliputi 928 KPM PKH dari 7 Kecamatan, 72 Ketua Kelompok PKH dan 200 SDM Pendamping.

Foto : Usai berdialog singkat dengan ibu-ibu dari kelompok usaha bersama, Menteri Sosial Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita menyempatkan pula melihat produk makanan ringan khas daerah pulau Bangka. (Yanto)

Di Provinsi Bangka Belitung terdapat sebanyak 147 SDM PKH. Tugas mereka melakukan pendampingan kepada seluruh KPM baik proses awal penyaluran bantuan hingga pemanfaatan bantuan sehing

ga pemanfaatannya sesuai dengan yang diharapkan pemerintah, demi kesejahteraan KPM sehingga pada saatnya mereka tergraduasi. (Yanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *