Foto : Para mahasiswa/i IAIN SAS Bangka Belitung saat mengikuti acara sosialisasi. (Irwan)
BANGKA,SpotBerita – Perguruan tinggi adalah tahap akhir opsional pada pendidikan formal, dan peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidiknya disebut dosen.
Meski begitu, sesungguhnya titik pada perguruan tinggi itu yakni mahasiswa dan dosen.
Demikian disampaikan wakil rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syeikh Abdurahman Siddik (SAS) Bangka Belitung, Rusydi Sulaiman dalam sambutannya saat membuka acara sosialisasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran pendidikan agama Islam (Pai) di sekolah dan madrasah Selasa (9/4/2019).
Selain itu, Rusydi pun mengingatkan khususnya kepada mahasiwa agar fokus ke Tarbiyah dan cepat dalam menuntaskan Tarbiyah itu.
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan atai bertempat di gedung terpadu IAIN SAS Babel, Desa Petaling, Kencamatan Mendo Barat, Kabupatej Bangka dengan menghadiri pemateri Dr H Fajri Ismail M PdI dan H Triyedi Kesumo Raharjo MPd.
Sementara itu, dalam kesempatan sama ketua pelaksana acara, Wahyudin Noor dalam sambutannya saat itu justru ia hanya merefleksi kebelakang kegiatan mahasiswa yang diawali dengan persoalan praktek mengajar, bahkan mahasiswa pun dinilainya masih bersifat tradisional.
“Kurikulum 2013 masih belum banyak dipahami sepenuhnya oleh mahasiswa dan cara meimplementasikan kurikulum 2013. Dan itu belum sepenuhnya terlaksana dengan baik,” ungkapnya.
Namun ia sendiri berharap kepada narasumber untuk menjelaskan lebih teoritis dan praktis dengan tujuan agar mahasiswa/i paham terhadap kurikulum 2013.
Sebelumnya pun, dalam sambutan langsung waki ketua rektor I IAIN SAS Babel, Rusydi Sulaiman. Sebaliknya menurut Rusydi hal migrasi STAIN menjadi IAIN justru dianggapnya memberikan dampak positif.
“Migrasi dari STAIN ke IAIN memotivasi banyak hal baik dari pendidikan pengajaran penelitian dan pengabdian masyarakat,” ungkap wakil rektor ini.
(Irwan)
(Irwan)